simatren.com | Para pengurus pesantren, pengguna aplikasi simatren tntu kini sudah bisa merasakan manfaat dari sistem informasi kepesantrenan ini.
Terutama pada sisi pendataan sebagai fungsi utama. Mereka kini, tidak perlu lagi takut kehilangan data santri, data akademik, hingga data keuangan pesantren.
Padahal sebelum menggunakan aplikasi SIMATREN, rata-rata mengeluh adanya problem tahunan. Yakni, hilangnya dtata saat pergantian pengurus baru.
Kali ini, kami akan menjelaskan salah satu kendala yang kerap dialami oleh admin SMATREN, bahwa banyak diantara mereka yang tidak bisa menghapus data santri atau pengurus. Berikut ini penjelasannya.
Konsep Data Santri dan Pengurus Di SIMATREN
Sebelum saya jelaskan, cara menghaus data santri atau pengurus, perlu saya jelaskan pula, konsep pendataan satri / persnalia pada SIMATREN.
Secara filosofis, santri yang sudah terdaftar secara rsmi di pesantren, maka sampai kapanpun dia masuk kateori santri pada pesantren yang bersangkutan. Apalagi jika sudah ditetapkan kelas, kamar dan penunggakan serta pembayarannya.
Dengan kondisi seperti itu, maka sampai kaanpun orang tersebut telah tercatat dan resmi menjadi bagian pondok pesantren sbagai santri, dan tidak boleh dihapus, karena ikatan santri dan kiai, guru dan murid tidak bisa dhapus oleh apapun.
Dari filosofi tersebut diatas, maka pada aplikasi SIMATREN, dibuatlah sebuah sistem, yang mana saat ada data seseorang berhasi diinput, dan sudah ditetapkan kamar, kelas, tagihan, apalagi jabatan sebagai pengurus, maka santri tersebut datanya tidak bisa dihapus dari aplikasi.
Jadi yang memungkinkan adalah, prose editing data, atau menjaikan santri tersebut seagai alumni.
Namun, jika memang admin benar-benar ingin menghapus data santri atau pengurus tersebut, maka sebnarnya bisa diakukan, yakni dengan cara memastikan semua hal-hal yang berkenaan dengan kondisi-kondisi label pada santri tersebut dikosongkan.
Artinya, jika dia mmiliki tunggakan dan transaksinya, maka data tersebut haru dihapus. Begitupula saat dia udah memiliki kamar, kelas, pelajaran hingga nilainya, semua harus dihapus dari data santri yang akan dihapus.
Misalnya juga, data santri tersebut ternyata sudah diberi jabatan sebagai pengurus, maka jabatan tersebut juga harus dihapus.
Dan saat seluruh kondisi dan label yang terikat dengan santri tersebut sudah kosongkan, selanjutnya data santri atau pengurus tersebut bisa dihapus dari sistem informasi pesantren.
Dengan uraian diatas, maka penting dijadkan catatan oleh admin SIMATREN, untuk memastikan bahwa santri yang sudah masuk pada simatren adalah benar-benar santri aktif dan real, sehingga nantinya tidak dibutuhkan proses penghapusan data, [red]